• About WordPress
    • WordPress.org
    • Documentation
    • Support
    • Feedback
  • Log In
  • PROFIL
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi, dan Tujuan
    • Badan Otonom
  • PONDOK PESANTREN
    • Madrasah Al-Quran
    • Madrasah Diniyyah
  • PENDIDIKAN FORMAL
    • KB-TK Al-Azhar
    • SDI Plus Al-Azhar
    • SMPI Al-Azhar
  • KONTAK
  • PENDAFTARAN
  • SIAKAD
Perlu Bantuan?

(0321) 383 333
alazharpp@gmail.com
PP. Al Azhar
  • PROFIL
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi, dan Tujuan
    • Badan Otonom
  • PONDOK PESANTREN
    • Madrasah Al-Quran
    • Madrasah Diniyyah
  • PENDIDIKAN FORMAL
    • KB-TK Al-Azhar
    • SDI Plus Al-Azhar
    • SMPI Al-Azhar
  • KONTAK
  • PENDAFTARAN
  • SIAKAD

Berita

  • Home
  • Blog
  • Berita
  • Madrasah Al Quran PP. Al Azhar mewisuda 50 santri (bil ghaib – binnadzar)

Madrasah Al Quran PP. Al Azhar mewisuda 50 santri (bil ghaib – binnadzar)

  • Posted by Admin
  • Categories Berita
  • Date 27 February 2018
  • Comments 0 comment

Madrasah Al-Quran PP. Al-Azhar Kota Mojokerto Mewisuda 50 Siswa Bil Ghoib-Binnadzor Jenjang SD dan SMP

MOJOKERTO – Madrasah Al-Quran PP. Al-Azhar melangsungkan wisuda periode IV tahun 2017-2018 pada Selasa, (27/2) kemarin. Bertempat di Al-Azhar Islamic Education Center, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, sebanyak 50 santri dilantik menjadi wisudawan Bil Ghoib dan Binnadzor.

Para wisudawan tersebut berasal dari siswa SD dan SMP Islam Plus Al-Azhar. Di antaranya 18 siswa SD dan 13 siswa SMP yang diwisuda Bil Ghoib atau hafal Alquran juz 30.  Sedangkan 19 siswa lainnya diwisuda Binnadzor atau khatam Alquran 30 juz serta hafal juz 30.

Kepala Madrasah Al-Quran Al-Azhar, Uswatun Hasanah mengungkapkan, lembaga di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al-Azhar memiliki program unggulan tahfidz. Menurutnya, tahfidz adalah program wajib menghafal Alquran juz 30 bagi semua siswa. ”Tidak hanya yang berminat saja, tetapi bagi semua siswa mulai TK, SD, dan SMP,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, program tahfidz masuk dalam kurikulum dan dijadikan salah satu indikator penilaian dalam rapor siswa. Pada jenjang SD, dimulai sejak kelas I dan batas maksimal menghafal pada kelas III. Sedangkan pada jenjang SMP, dilanjutkan dengan mengkhatamkan bacaan Alquran 30 juz.

Wisuda Bil Ghoib dan Binnadzor kali ini merupakan periode yang ke-IV. Uswah menjelaskan, pada tahun 2014 lalu program tahfidz hanya diterapkan pada jenjang SMP. ”Tetapi karena melihat potensi anak-anak SD, kemudian sejak dua tahun lalu kami juga masukkan ke jenjang SD,” ujarnya.

Bahkan, tahun depan, pihaknya berencana akan menerapkan kepada siswa di PG/TK Islam Plus Al-Azhar. Menurutnya, metode hafalan yang diterapkan adalah dengan metode sima’i. Yakni dengan cara melafalkan ayat-ayat Alquran melalui guru, kemudian didengarkan oleh siswa. ”Jadi, kami menggunakan metode hafal tanpa menghafal. Karena anak-anak konsentrasi mendengarkan gurunya.” ulasnya.

Metode hafalan tersebut dinilai cukup efektif untuk diterapkan pada usia anak-anak. Mengingat, tidak semua siswa mampu membaca Alquran. Selain itu, tidak sedikit siswa yang baru belajar mengenal huruf hija’iyah. ”Makanya, cukup guru yang melafalkan setiap hari tiga ayat, dan itu diulang terus menerus” imbuh Uswah.

Penyematan 50 wisudawan dilakukan oleh Pengasuh PP. Al-Azhar, KH. M. Ma’shum Maulani. Dalam kesempatan itu, juga dilangsungkan pemberian apresiasi kepada tiga wisudawan terbaik.

Masing-masing diperoleh Nabila Mufidah, Bil Ghoib Tingkat SD; Maulidya Ilmi Auliya, Bil Ghoib Tingkat SMP; dan Laili Nur Wahidah, Binnadzor.

Pesan Pengasuh Pesantren Al-Azhar,  KH. M. Ma’shum Maulani kepada para santri “Jika ada sekumpulan orang yang baik, maka yang terbaik adalah yang sedang belajar Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an, maka tidak ada majelis yang terbaik selain majelis Al-Qur’an”

Gus Sa’dulloh Syarofi selaku pembawa mauidhoh hasanah juga menyampaikan, mencari ilmu merupakan suatu keharusan bagi setiap orang. Karena hal itu mampu meningkatkan derajat manusia. Bukan karena kuantitasnya, melainkan bagaimana ilmu itu diamalkan. ”Sejatinya, bukan banyaknya ilmu yang menjadi alasan Tuhan menghebatkan kita. Tapi cara kita berinteraksi dengan ilmu lah yang menyebabkan Tuhan mau menghebatkan kita melalui ilmu, walaupun sedikit jumlahnya,” ungkap Gus Sa’dulloh Syarofi di depan wali santri yang hadir. []

  • Share:
author avatar
Admin

Previous post

Tarbiah Ruh (Tribute to Guru Budi)
27 February 2018

Next post

SDI Al-Azhar kembali Menorehkan Prestasi
22 June 2018

You may also like

bermasker
Gerakan Santri Bermasker
25 February, 2021
DSC_0640
HSN 2019 & Tasyakuran Pengesahan RUU Pesantren
22 October, 2019
pak habibie
Doa Siswa untuk Sang Profesor
13 September, 2019

Leave A Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kategori

  • Artikel
  • Berita
  • Dongeng Anak
  • Hukum Islam
  • Khutbah Jumat
  • Kolom Pengasuh
  • Prestasi

Posting Terbaru

Gerakan Santri Bermasker
25Feb2021
Hukum Memakan Sesajen
30Jan2021
Ridho Suami Menghantarku Meraih Juara
29Jan2021

Sejak didirikan pada tahun 2000, selalu konsisten mendidik dengan tidak hanya mengutamakan ranah IQ saja, tetapi juga menumbuhkan kecerdasan sosial, emosional, dan spiritual sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Explore

  • Visi, Misi dan Tujuan
  • SMP Al-Azhar
  • SD Al-Azhar
  • TK Al-Azhar
  • Navigasi

Quick Links

  • Kolom Pengasuh
  • Hukum Islam
  • Dongeng
  • Artikel
  • Daftar

Contact Us

  • alazharpp@gmail.com
  • 0321 383333
  • 088 263 222 111
Facebook
Instagram
Youtube

© 2021 | PP. Al-Azhar